Cari Blog Ini

Rabu, 19 Februari 2014

LIRIK LAGU Roberta Flack - Killing Me Softly With His Song

Strumming my pain with his fingers,
Singing my life with his words,
Killing me softly with his song,
Killing me softly with his song,
Telling my whole life with his words,
Killing me softly with his song ...
I heard he sang a good song,
I heard he had a style.
And so I came to see him to listen for a while.
And there he was this young boy, a stranger to my eyes.
Strumming my pain with his fingers,
Singing my life with his words,
Killing me softly with his song,
Killing me softly with his song,
Telling my whole life with his words,
Killing me softly with his song ...
I felt all flushed with fever, embarrassed by the crowd,
I felt he found my letters and read each one out loud.
I prayed that he would finish but he just kept right on ...
Strumming my pain with his fingers,
Singing my life with his words,
Killing me softly with his song,
Killing me softly with his song,
Telling my whole life with his words,
Killing me softly with his song ...
He sang as if he knew me in all my dark despair.
And then he looked right through me as if I wasn't there.
But he just came to singing, singing clear and strong.
Strumming my pain with his fingers,
Singing my life with his words,
Killing me softly with his song,
Killing me softly with his song,
Telling my whole life with his words,
Killing me softly with his song ...
He was strumming, oh, he was singing my song.
Killing me softly with his song,
Killing me softly with his song,
Telling my whole life with his words,
Killing me softly with his song ...

With his song ...

Senin, 17 Februari 2014

20 sifat wijib bagi Alloh

Sifat wajib bagi Alloh adalah sifat yang wajib dan dimiliki oleh Alloh serta mustahil tidak adanya. Berikut adalah 20 sifat wajib bagi Alloh: 1.Wujud Artinya ada Alloh, maka mustahil Alloh tidak ada. Sesuai dengan firman Allah SWT: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya” (Q.S. As-Sajadah : 4) sebagai seorang mu'min kita wajib mempercayainya, bukti adanya Alloh adalah adanya ciptaan-Nya 2.Qidam Artinya terdahulu (tida ada awalnya), maka mustahil bagi bagi Alloh bersifat Baru. Alloh SWT, berfirman : “Dialah yang Awal dan yang akhir” (Q .S.Al-Hadid : 3) Maksudnya, bahwa Allah itu terdahulu tanpa ada awalnya dan terkemudian tanpa ada akhirnya. 3.Baqa’ Baqa’ artinya kekal (abadi), maka mustahil dikenai fana’ (kebinasaan). Allah SWT, berfirman: “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”(Q.S.Ar-Rahman : 27) 4.Mukhalafatu lil-Hawadits Artinya berlawanan dengan segala sesuatu yang baru, maka mustahil bagi Allah bersamaan dengan segala sesuatu yang baru. Allah SWT, berfirman : “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. (Q.S.Asy-Syuura : 11) Maka wajib bagi setiap Mu’min yang memiliki keyakinan yang benar untuk banyak-banyak mengucap tasbih dan pujian kepada Allah, agar senantiasa memperoleh rahmat-Nya. 5.Qiyamuhu Binafsihi Artinya berdiri dengan dirinya sendiri, maka mustahil Alloh tidak berdiri dengan sendirinya. Dengan kata lain, Allah tidak bergantung atau tidak berhajat kepada yang selain Alloh. Alloh SWT, berfirman : “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan seuatu) dari alam semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut : 6) Maka patutlah bagi setiap Mu’min yang memiliki keyakinan yang benar untuk menyatakan hajat dan pertolongan kepada Allah. Karena mengetahui bahwa Allah Mahakaya dari sekalian alam, dan bahwa alam seluruhnya ini milik Alloh semata. 6.Wahdaniyah Artinya Esa dzat-Nya, sifat-Nya dan fi’il-Nya. Maka mustahil Allah itu berbilang dzat, sifat dan fi’il-Nya. Allah SWT, berfirman : “Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” (Q.S.Al-Ikhlas : 1) Maka bagi setiap Mu’min perlu memiliki keyakinan yang benar untuk melihat dan meyakini bahwa setiap kejadian yang ada di dalam itu semua merupakan perbuatan Allah semata. 7.Qudrat Artinya kuasa, maka mustahil bahwa Allah itu tidak kuasa. Allah SWT, berfirman : “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Q.S.Al-Baqarah : 20) Maka wajib bagi setiap Mu’min yang memiliki keyakinan yang benar untuk tidak takabbur dan membangga-banggakan diri. Bahkan hendaknya ia bersikap tawadhu’ dan banyak takutnya kepada Allah SWT Yang Mahakuasa. 8.Iradat Artinya berkehendak atau berkeinginan maka mustahil Allah bersifat terpaksa. Allah SWT, berfirman : “(Sesungguhnya Tuhanmu) Maha Melaksanakan apa yang Ia kehendaki” (Q.S.Huud : 107) Maka sepatutnya bagi setiap Mu,min yang memiliki keyakinan yang benar untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya dan senantiasa bersabar atas setiap bala’i dunia. 9.‘Ilmun Artinya mengetahui, maka mustahil Allah atu jahil (tidak mengetahui). Allah SWT, berfirman : “Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (Q.S.An-Nisaa’ : 176) Maka kita sebagai Mu’min harus memiliki keyakinan yang benar untuk memperbanyak rasa takut melakukan perbuatan maksiat kepada Allah, karena tidak ada suatu pun perbuatanpun yang luput dari pengetahuan Allah 10.Hayat Artinya hidup, maka mustahil bagi Allah mati. Allah SWT, berfirman : Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati.”(Q.S.Al-Furqan 58) Maka setiap Mu’min yang memiliki keyakinan yang benar untuk senantiasa berserah diri (bertawakkal) kepada Allah Yang Hidup dan Yang tidak akan mati. 11.Sama’ Artinya mendengar, mustahil bagi Allah tuli. Allah SWT, berfirman : “Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(Q.S.Al-Baqarah : 256) Maka bagi setiap Mu’min yang memiliki keyakinan yang benar untuk senantiasa takut (memelihara diri dari) terhada berkata-kata yang haram, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar segala perkataan hamba-Nya. 12.Bashar Artinya melihat, akan mustahil Allah SWT buta. Firman Alloh: “Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Hujurat : 18) Maka sesungguhnya Allah Maha Melihat setiap perbuatan hamba-Nya 13.Kalam Artinya berbicara, maka mustahil Allah itu gagu. Allah berfrman: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (Q.S.An-Nisa’ : 164) Maka kita harus senantiasa berzikir kepada Allah dan meperbanyak membaca Al-Qur’an. 17.Hayyun Artinya yang hidup, maka mustahil Allah itu mati. Dalilnya sama dengan yang ada pada sifat Hayat. Kita harus senantiasa berserah diri 18.Sami’un Artinya yang mendengar, maka mustahil Allah itu tuli. Dalilnya sama dengan yang ada dalam sifat Sam’un. 19.Bashirun Artinya yang melihat, maka mustahil Allah itu buta. Dalilnya sama dengan yang ada dalam sifat Bashar. 20.Mutakallimun Artinya berbicara, maka mustahil Allah itu gagu. Dalilnya sama dengan yang ada dalam sifat Kalam.

Minggu, 16 Februari 2014

Tips belajar morse

Salam pramuka ! Sebagai seorang yang memiliki jiwa dan semangat pramuka, kita perlu mengetahui apa saja hal yang berhubungan dengan pramuka. Semisal kita harus tahu kode etik, kode kehormatan, tri satya, dasa dharma, salam pramuka, kode-kode, sandi-sandi, dan masih banyak lagi.
Untuk itu kali ini saya akan berbagi Tips belajar sandi morse. Teknik yang akan kita gunakan adalah teknik blok dengan dua warna yaitu hitam dan putih. Putih untuk (.) "titik" sedang hitam untuk (-) "strip".
trik-hapal-morse.png
Anda lihat kolom yang terbagi kedalam dua warna yaitu hitam dan putih, teknik penggunaannya adalah sebagai berikut:
Setiap kotak berurutan terus kebawah atau ke samping, semisal hurup "s" yang memiliki kode (. . .) "titik, titik, titik" yang saling berurutan ke bawah. Ataupun hurup "o" yang berkode (- - -) "strip, strip, strip.
Tentunya silahkan anda amati dan samakan kode tabel dengan kode yang ada pada buku saku anda.
Terimakasih wassalam

Pengertian, unsur, serta jenis puisi

Puisi dapat diartikan sebagai sebuah karangan yang berisi curahan hati tentang diri sendiri, orang lain, benda, kecintaan, politik, kritik dan saran, ataupun yang lainnya yang mementingkah pada segi estetika atau keindahan bahasa. . Kita perlu memperhatikan berbagai unsur, ataupun cara pembuatan serta jenis dari sebuah puisi.
unsure-unsur yang harus diperhatikan dalam sebuah puisi adalah :
1. Kata
Yang sangat berperan dan sangat utama di perlukan dalam sebuah puisi adalah unsur kata (diksi). Pemilihan dari kata, penempatannya pada tiap-tiap larik-larik yang ditentukan sangat mempengaruhi keindahan dalam sebuah puisi. Kata yang digunakan pada puisi cenderung menggunakan kata yang tidak sering di pakai dalam kata sehari-hari. Kata yang digunakan biasanya adalah kata kiasan ataupun majas yang akan menimbulkan efek tidak langsung dapat dipahami dan kita harus mencari pengertian atau arti dari kata sebenarnya. Contoh :Nyiur melambai-lambai, Bila kau mencintaiku belahlah dadaku.
2. Larik
Dalam sebuah larik dapat berupa kata, frase, atau bahkan kalimat. Dan agar puisi itu lebih indah dan menarik dalam satu larik dapat menggunakan majas. Majas adalah gaya bahasa. Dari majas inilah yang membedakan anatara puisi dan prosa.
3. Bait
Bait merupakan kumpulan dari sebuah larik yang koheren atau berhubungan. Pada jenis puisi lama pembeda antara bait satu dengan bait yang lainnya adalah letak per bait itu sendiri. Dalam satu bait terdapat empat larik, biasanya bait kedua diletakkan agak menjorok kedalam, sedangkan bait ketiga sejajar dengan bait pertama, dan seterusnya.
4. Bunyi Penyusun unsur bunyi adalah rima dan irama. Rima adalah persajakan dan irama adalah pengaturan tinggi-rendah, panjang-pendek, dan keras-lembutnya pengucapan kata. Kedua dari unsur bunyi inilah yang akan menimbulkan efek musikalisasi puisi tanpa dilagukan.
5. Makna
Puisi yang bermakna mencerminkan puisi yang berkualitas tidak hanya indah di kata, rapi di larik, koheren di bait, atau bahkan merdu di bunyi. Makna ini begitu sangat mempengaruhi pemilihan dan penyusunan unsur-unsur lainnya.
. Berikut adalah jenis puisi yang sering di jadikan acuan dalam pembuatan puisi berdasarkan zaman :
1. Puisi Lama Puisi lama merupakan jenis puisi yang cenderung terikat oleh aturan-aturan, yaitu :
a. Penggunaan jumlah kata dala satu larik(biasanya 4 kata)
b. Pengguanaan jumlah larik pada satu bait(biasanya 4 larik)
c. Persajakan atau penggunaan majas
d. Penyesuaian Irama
Puisi lama juga mempunyai beberapa ciri, yaitu :
a. Puisi rakyat tanpa diketahui nama pengarangnya
b. Merupakan sastra lisan, yang penyampaiannya secara mulut ke mulut
c. Sangat terikat dengan aturan-aturan diatas.
Adapun macam-macam puisi lama adalah sebagai berikut :
a. Mantra merupakan kata yang dianggap mempunyai unsure ghaib.
b. Pantun
adalah puisi yang bercirikan dengan sajak a-b-a-b, yang terdapat 4 bait dengan ketentuan 2 baris awal sebagai sampiran dan 2 baris terakhir sebagai isinya.
c. Karmina
adalah pantun pendek
d. Seloka
adalah pantun berkait
e. Gurindam
adalah puisi bersajak a-a-a-a dan beisi nasihat
f. Syair
adalah puisi yang berisi cerita atau nasihat
g. Talibun
adalan pantun genap dengan bait yang terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

2. Puisi Baru
Adalah Puisi yang penyusunannya lebih bebas, baik dari segi kata, larik, bait, bahkan rima dan irama, tapi tetap harus mengandung makna. Berikut adalah ciri-ciri puisi dari baru :
a. Bentuknya simetris b. Mempunyai persajakan akhir
c. Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair
d. Tiap-tiap baris adalah kesatuan sebuah gatra(kesatuan sintaksis) dan tiap gatranya terdiri dari 2 kata dengan 4-5 suku kata.
Macam –macam puisi baru, yaitu :
a. Balada adalah puisi berisi kisah atau cinta.
b. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
c. Ode adalah puisi sanjungan atas orang yang berjasa.
d. Epigram adalah puisi yang berisi tuntutan atau ajaran hidup
e. Romansa adalah puisi luapan cinta kasih.
f. Elegi adalah puisi ratapan atau kesedihan
g. Satire adalah puisi berisi sindiran atau kritikan
h. Distikon adalah pusis yang tiap baitnya berisi 2 baris
i. Terzina adalah puisi yang tiap baitnya berisi 3 baris
j. Kuatrain adalah puisi yang tiap baitnya berisi 4 baris
k. Kuint adalah puisi yang tiap baitnya berisi 5 baris
l. Sektet adalah puisi yang tiap baitnya berisi 6 baris
m. Septime adalah puisi yang tiap baitnya berisi 7 baris
n. Oktaf/stanza adalah puisi yang tiap baitnya berisi 8 baris
o. Sonata adalah puisi yang terdiri atas 14 baris.

Sabtu, 15 Februari 2014

Periode penciptaan manusia menurut Alqur'an

Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Alloh swt, shalawat beserta salam semoga senantiasa dilimpah curahkan kepada junjunan alam Kanjeng Nabi besar Muhammad saw.
Postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang Periode penciptaan manusia mulai dari Nabi Adam, Siti Hawa, sampai Keturunan-keturunannya kita sekarang. Alloh menciptakan Manusia dalam berbagai tahap, silahkan simak penjelasan berikut ini.

Allah -Ta’ala- telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang periode penciptaan Nabi Adam seraya berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah.”(QS. Ali Imraan: 59)
Kemudian tanah ini dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang melengket pada tangan. Dan Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”(QS. Al-Mu’minun: 12)
Kemudian Allah -Ta’ala- berfirman,
“Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.”(QS. Ash-Shaaffat: 11)
Kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”(QS. Al-Hijr: 26)
Kemudian setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah kering seperti tembikar. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.”(QS. Ar-Rahman: 14)
Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’ berfirman,
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”(QS.Al-Hijr : 28-29)
Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan Adam menurut Al-Qur’an.
Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan anak-cucu Adam, maka Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”(QS. Al-Mu’minun: 12-14)
Adapun penciptaan istri Nabi Adam (yakni, Hawwa’), maka Allah -Ta’ala- pun menjelaskan bahwa Dia (Alloh) menciptakannya dari Tulang rusuk Nabi Adam seraya berfirman,
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”(QS. An-Nisaa’:1)
Itulah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kekurangan. Wabillahittaufiquwalhidayyah. Washollahu alaa nabiyyinaa Muhammadin wa aalihi washohbihi wabarik wasallam.