Cari Blog Ini

Minggu, 16 Februari 2014

Pengertian, unsur, serta jenis puisi

Puisi dapat diartikan sebagai sebuah karangan yang berisi curahan hati tentang diri sendiri, orang lain, benda, kecintaan, politik, kritik dan saran, ataupun yang lainnya yang mementingkah pada segi estetika atau keindahan bahasa. . Kita perlu memperhatikan berbagai unsur, ataupun cara pembuatan serta jenis dari sebuah puisi.
unsure-unsur yang harus diperhatikan dalam sebuah puisi adalah :
1. Kata
Yang sangat berperan dan sangat utama di perlukan dalam sebuah puisi adalah unsur kata (diksi). Pemilihan dari kata, penempatannya pada tiap-tiap larik-larik yang ditentukan sangat mempengaruhi keindahan dalam sebuah puisi. Kata yang digunakan pada puisi cenderung menggunakan kata yang tidak sering di pakai dalam kata sehari-hari. Kata yang digunakan biasanya adalah kata kiasan ataupun majas yang akan menimbulkan efek tidak langsung dapat dipahami dan kita harus mencari pengertian atau arti dari kata sebenarnya. Contoh :Nyiur melambai-lambai, Bila kau mencintaiku belahlah dadaku.
2. Larik
Dalam sebuah larik dapat berupa kata, frase, atau bahkan kalimat. Dan agar puisi itu lebih indah dan menarik dalam satu larik dapat menggunakan majas. Majas adalah gaya bahasa. Dari majas inilah yang membedakan anatara puisi dan prosa.
3. Bait
Bait merupakan kumpulan dari sebuah larik yang koheren atau berhubungan. Pada jenis puisi lama pembeda antara bait satu dengan bait yang lainnya adalah letak per bait itu sendiri. Dalam satu bait terdapat empat larik, biasanya bait kedua diletakkan agak menjorok kedalam, sedangkan bait ketiga sejajar dengan bait pertama, dan seterusnya.
4. Bunyi Penyusun unsur bunyi adalah rima dan irama. Rima adalah persajakan dan irama adalah pengaturan tinggi-rendah, panjang-pendek, dan keras-lembutnya pengucapan kata. Kedua dari unsur bunyi inilah yang akan menimbulkan efek musikalisasi puisi tanpa dilagukan.
5. Makna
Puisi yang bermakna mencerminkan puisi yang berkualitas tidak hanya indah di kata, rapi di larik, koheren di bait, atau bahkan merdu di bunyi. Makna ini begitu sangat mempengaruhi pemilihan dan penyusunan unsur-unsur lainnya.
. Berikut adalah jenis puisi yang sering di jadikan acuan dalam pembuatan puisi berdasarkan zaman :
1. Puisi Lama Puisi lama merupakan jenis puisi yang cenderung terikat oleh aturan-aturan, yaitu :
a. Penggunaan jumlah kata dala satu larik(biasanya 4 kata)
b. Pengguanaan jumlah larik pada satu bait(biasanya 4 larik)
c. Persajakan atau penggunaan majas
d. Penyesuaian Irama
Puisi lama juga mempunyai beberapa ciri, yaitu :
a. Puisi rakyat tanpa diketahui nama pengarangnya
b. Merupakan sastra lisan, yang penyampaiannya secara mulut ke mulut
c. Sangat terikat dengan aturan-aturan diatas.
Adapun macam-macam puisi lama adalah sebagai berikut :
a. Mantra merupakan kata yang dianggap mempunyai unsure ghaib.
b. Pantun
adalah puisi yang bercirikan dengan sajak a-b-a-b, yang terdapat 4 bait dengan ketentuan 2 baris awal sebagai sampiran dan 2 baris terakhir sebagai isinya.
c. Karmina
adalah pantun pendek
d. Seloka
adalah pantun berkait
e. Gurindam
adalah puisi bersajak a-a-a-a dan beisi nasihat
f. Syair
adalah puisi yang berisi cerita atau nasihat
g. Talibun
adalan pantun genap dengan bait yang terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

2. Puisi Baru
Adalah Puisi yang penyusunannya lebih bebas, baik dari segi kata, larik, bait, bahkan rima dan irama, tapi tetap harus mengandung makna. Berikut adalah ciri-ciri puisi dari baru :
a. Bentuknya simetris b. Mempunyai persajakan akhir
c. Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair
d. Tiap-tiap baris adalah kesatuan sebuah gatra(kesatuan sintaksis) dan tiap gatranya terdiri dari 2 kata dengan 4-5 suku kata.
Macam –macam puisi baru, yaitu :
a. Balada adalah puisi berisi kisah atau cinta.
b. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
c. Ode adalah puisi sanjungan atas orang yang berjasa.
d. Epigram adalah puisi yang berisi tuntutan atau ajaran hidup
e. Romansa adalah puisi luapan cinta kasih.
f. Elegi adalah puisi ratapan atau kesedihan
g. Satire adalah puisi berisi sindiran atau kritikan
h. Distikon adalah pusis yang tiap baitnya berisi 2 baris
i. Terzina adalah puisi yang tiap baitnya berisi 3 baris
j. Kuatrain adalah puisi yang tiap baitnya berisi 4 baris
k. Kuint adalah puisi yang tiap baitnya berisi 5 baris
l. Sektet adalah puisi yang tiap baitnya berisi 6 baris
m. Septime adalah puisi yang tiap baitnya berisi 7 baris
n. Oktaf/stanza adalah puisi yang tiap baitnya berisi 8 baris
o. Sonata adalah puisi yang terdiri atas 14 baris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar